Globalnews7.id,Jakarta –Presiden Komisaris Pengurus Besar Gabungan Koperasi Seluruh Indonesia (PB GKSI), Prof. Dr. H. Tubagus Bahrudin, SE., MM, menyerukan kepada seluruh pelaku koperasi untuk tidak sekadar mengandalkan bantuan modal dari pemerintah, tetapi justru membangun kemandirian dan memperkuat peran koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional.(26/03/25)
Dalam agenda Pra Musyawarah Nasional (Munas) PB GKSI, Tubagus Bahrudin menegaskan bahwa koperasi harus kembali kepada jati dirinya sebagai wadah kebersamaan yang mengedepankan prinsip gotong royong. Ia menekankan bahwa koperasi bukan sekadar organisasi yang menunggu bantuan, tetapi harus menjadi mesin penggerak ekonomi yang dapat mencerdaskan dan menyejahterakan anggotanya.
“Jangan hanya berharap pada bantuan pemerintah. Koperasi itu milik anggota, bukan individu atau kelompok tertentu. Oleh karena itu, kita harus merubah tatanan agar setiap anggota merasa memiliki kewajiban untuk membesarkan koperasi,” ujar Tubagus Bahrudin.
Ia juga mengingatkan agar koperasi tidak jatuh ke dalam skema koperasi semu atau koperasi yang hanya menjadi alat kepentingan segelintir orang. Menurutnya, koperasi yang sehat adalah koperasi yang tumbuh dari dukungan anggotanya sendiri, bukan sekadar koperasi perseorangan yang tidak memiliki fondasi kuat dalam semangat gotong royong.

Peran Koperasi dalam Ekonomi Nasional
Lebih lanjut, Tubagus Bahrudin menegaskan bahwa koperasi memiliki peran vital dalam semua sektor kehidupan, mulai dari pengusaha, pedagang, hingga buruh. Dengan memperkuat koperasi, perekonomian nasional dapat lebih stabil karena koperasi memberikan akses permodalan dan distribusi yang adil bagi seluruh anggotanya.
“Koperasi itu adalah fondasi ekonomi kerakyatan. Pengusaha, pedagang, dan buruh sekalipun membutuhkan koperasi. Jika koperasi berjalan dengan baik, maka kesejahteraan akan meningkat secara kolektif,” tambahnya.
Sebagai langkah strategis, PB GKSI akan merumuskan kebijakan baru dalam Munas mendatang untuk memperkuat peran koperasi di Indonesia. Beberapa agenda utama yang akan dibahas antara lain:
✔ Peningkatan peran koperasi dalam ekonomi digital
✔ Strategi memperluas jaringan bisnis koperasi secara nasional
✔ Mekanisme pembiayaan mandiri berbasis gotong royong
Dengan langkah ini, Tubagus Bahrudin berharap koperasi di Indonesia bisa tumbuh lebih kuat tanpa harus selalu bergantung pada bantuan eksternal. Mampukah koperasi Indonesia kembali menjadi kekuatan utama ekonomi bangsa? Semua bergantung pada komitmen bersama untuk membangunnya dari dalam.(rz)