Globalnews7.id,Manila– Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, resmi ditangkap oleh pihak kepolisian di Bandara Internasional Manila, Selasa (11/3). Penangkapan ini dilakukan berdasarkan surat perintah dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang menuduhnya terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan selama kampanye perang melawan narkoba yang ia canangkan saat menjabat sebagai presiden.
Duterte diamankan sesaat setelah tiba dari Hong Kong, dalam kunjungan singkatnya ke luar negeri. Kedatangannya di Filipina seketika berubah menjadi momen penegakan hukum bersejarah, mengingat selama bertahun-tahun ia menolak yurisdiksi ICC atas kebijakannya yang kontroversial.
Sejak awal, kebijakan perang terhadap narkoba yang dilancarkan Duterte menuai kecaman dunia. Ribuan nyawa melayang dalam operasi yang disebut-sebut sebagai tindakan brutal tanpa proses peradilan yang jelas. Meski mendapat dukungan dari sebagian warga Filipina yang melihatnya sebagai langkah tegas dalam memberantas kriminalitas, tekanan internasional terus menguat hingga akhirnya ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya.
Penangkapan ini menjadi momen penting dalam dinamika hukum internasional. Dunia kini menyoroti bagaimana Filipina akan menangani mantan presidennya, yang selama ini selalu menantang lembaga-lembaga internasional dan menegaskan bahwa kebijakan pemerintahannya adalah demi keamanan nasional.
Duterte, yang selama ini dikenal sebagai pemimpin dengan sikap keras dan pernyataan kontroversial, kini harus menghadapi konsekuensi dari kebijakannya. Dengan penangkapan ini, Filipina memasuki babak baru dalam upaya menegakkan keadilan bagi para korban perang melawan narkoba.
Perjalanan panjang Duterte yang penuh kontroversi kini memasuki fase yang tak terduga. Publik menantikan langkah selanjutnya: akankah mantan orang nomor satu Filipina ini benar-benar diseret ke pengadilan internasional, atau masih ada celah hukum yang bisa dimanfaatkan untuk membebaskannya?(man)
