Globalnews 7.id,Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Komando Armada II (Koarmada II) bergerak cepat merespons insiden tenggelamnya kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya yang terjadi di perairan Selat Bali pada Selasa malam, 2 Juli 2025, sekitar pukul 23.30 WITA. Kapal tersebut dilaporkan tenggelam akibat cuaca buruk dengan gelombang tinggi dan angin kencang saat membawa puluhan penumpang.
Menanggapi laporan darurat, TNI segera mengerahkan kekuatan laut dan udara untuk melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan (SAR). Unsur yang diterjunkan meliputi:
KRI Teluk Ende (TLE-517)
KRI Tongkol (TKL-813)
Satu pesawat CN-235
Dua unit Kapal Angkatan Laut (Kal)
Satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB)
Tim penyelam dan pasukan elit Komando Pasukan Katak (Kopaska)
Operasi ini dipimpin langsung oleh Danguspurla Koarmada II dan dilaksanakan bersama instansi terkait.
Data sementara mencatat sebanyak 31 orang berhasil diselamatkan, 30 orang masih dalam pencarian, dan 4 orang ditemukan meninggal dunia. Proses evakuasi terus berlangsung dengan prioritas utama pada keselamatan korban dan personel SAR. Kendala utama yang dihadapi adalah kondisi cuaca laut yang tidak bersahabat, namun TNI tetap menunjukkan komitmen penuh dalam melaksanakan misi kemanusiaan ini.
Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, khususnya Pasal 7 ayat (2) huruf b angka 13, yakni “membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue)”.
Kehadiran TNI dalam situasi darurat ini membuktikan bahwa selain sebagai kekuatan pertahanan negara, TNI juga menjadi garda terdepan dalam perlindungan kemanusiaan. Kekuatan tempur TNI sekaligus menjadi kekuatan sosial yang tangguh dan responsif terhadap penderitaan rakyat.
Dalam keterangannya di Cilangkap, Jakarta Timur, pada Kamis, 3 Juli 2025, Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan duka cita atas korban jiwa dan menegaskan komitmen TNI untuk terus memberikan bantuan maksimal.
“TNI menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Kami terus berkomitmen memberikan dukungan penuh dalam proses pencarian dan evakuasi hingga seluruh korban berhasil ditemukan. Misi kemanusiaan ini menjadi prioritas utama, dan kami akan terus bekerja sama dengan seluruh pihak terkait secara maksimal,” ujar Mayjen Kristomei.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan kelancaran proses penyelamatan, serta keselamatan seluruh korban dan personel SAR yang sedang bertugas.(bur)